Sabtu, 13 Agustus 2016

TOKOH KEPERAWATAN

TOKOH KEPERAWATAN


1.    RUFAIDAH AL-ASALMIYA (570 – 632 M)
Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama didunia, ia sudah ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia. Semoga sekelumit kisah ini bisa menambah pengetahuan kita tentang orang-orang yang berjasa dalam bidang keperawatan. Di Indonesia, nama Rufaidah sendiri masih terasa asing dibandingkan dengan tokoh-tokoh keperawatan dunia yang berasal dari golongan barat. Namun dikalangan Negara arab dan timur tengah, nama Florence Nightingale tidak lebih terkenal dari Rufaidah Binti Sa’ad /  Rufaidah Al-Asalmiya.
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada  abad pertama Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam di Madinah).
Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang, ia mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi peperangan, Rufaidah membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar Rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Ia mendirikan rumah sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW memerintahkan korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah.
Rufaidah Al-Asalmiya melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta izin kepada  Rasulullah SAW untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat para mujahid yang terluka. Tugas ini digambarkan mulia oleh Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaannya dibidang keperawatan dan medis.
Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan, Rufaidah Al-Asalmiya juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia memberi perhatian kepada setiap muslim, orang miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberi bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Ia digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama didunia islam meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan. Ia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit atau yang lebih dikenal dengan Preventive Care serta menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (Health Education).
Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Ia digambarkan memiliki pengalaman klinik yang dapat diajarkan kepada perawat lain yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Sehingga Rufaidah sering juga disebut sebagai Public Health Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia islam.
Sejarah islam memcatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah Al-Asalmiya seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Sedangkan beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat saat masa Rasulullah SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa’ad Al-Aslamiyyat, Aminah binti Qays Al-Ghifariyat, Ummu Atiyah Al-Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata).
Sebagai tambahan pengetahuan, perkembangan keperawatan didunia islam atau lebih tepatnya lagi di negara Arab Saudi dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Masa penyebaran islam /The Islamic Periode ( 570 – 632 M). pada masa ini keperawatan sejalan dengan peperangan yang terjadi pada kaum muslimin (Jihad). Rufaidah Al-Asalmiya adalah perawat yang pertama kali muncul pada mas ini.
2.      Masa setelah Nabi / Post Prophetic Era (632 – 1000 M). pada masa ini lebih didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh kedokteran islam seperti Ibnu Sinna, Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (dr. Ar-Razi).
3.      Masa pertengahan/ Late to Middle Age (1000 – 1500 M). pada masa ini negara-negara arab membangun rumah sakit dengan baik, pada masa ini juga telah dikenalkan konsep pemisahan antara ruang rawat laki-laki dan ruang rawat perenpuan. Juga telah dikenalkan konsep pasien laki-laki dirawat oleh perawat laki-laki dan pasien perempuan dirawat oleh perempuan.
Masa modern (1500 – sekarang). Pada masa ini perawat-perawat asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai masuk kenegara arab. Namun, pada masa ini salah seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb yang merupakan perawat bidan arab Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo,  ia mendirikan institusi keperawatan di Arab Saudi.

2.       FAYE ABDELLAH - Perawatan Theorist


Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919. Abdellah adalah petugas perawat pertama yang mendapatkan peringkat dari laksamana bintang dua. Dia adalah perawat pertama dan wanita pertama untuk melayani sebagai Wakil Surgeon General. Karyanya mengubah fokus keperawatan dari penyakit yang berpusat untuk berpusat pada pasien, dan mulai memasukkan perawatan keluarga dan orang tua dalam asuhan keperawatan. The Patient Assessment of Care Evaluation developed dikembangkan oleh Abdellah sekarang menjadi standar yang digunakan di Amerika Serikat.
Publikasi nya termasuk Better Nursing Care Through Nursing Research and Patient-Centered Approaches to Nursing. Dia juga mengembangkan materi pendidikan di banyak bidang kesehatan masyarakat, termasuk AIDS, perawatan rumah sakit, dan kecanduan narkoba. 
Dia dilantik ke dalam National Women's Hall of Fame pada tahun 2000. Pekerjaan tambahan yang ditulis oleh Faye Abdellah meliputi:
-        Mempersiapkan Penelitian Keperawatan untuk Abad 21: Evolution, Metodologi, Tantangan
-        Arah baru di Pasien-Centered Keperawatan; Pedoman Sistem Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian
-        Lokakarya Surgeon General, Promosi Kesehatan dan proses penuaan. 20-23 Maret 1988
-        Kata-kata Bijak dari Pemimpin Perawat Penting
-         
Kontribusi Faye Glenn Abdellah untuk Teori Keperawatan: 21 Masalah Keperawatan/Twenty-One Nursing Problems
Menurut Abdellah Twenty-One Nursing Problems teori keperawatan, "Perawatan didasarkan pada seni dan ilmu yang cetakan sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis dari perawat individu menjadi keinginan dan kemampuan untuk membantu orang, sakit atau baik, mengatasi dengan kebutuhan kesehatan mereka. " Pendekatan berpusat pada pasien untuk keperawatan dikembangkan dari praktek Abdellah, dan teori ini dianggap sebagai teori kebutuhan manusia. Ini diciptakan untuk membantu pendidikan keperawatan, sehingga paling berlaku di daerah itu. Model keperawatan ini dimaksudkan untuk memandu perawatan di rumah sakit, tetapi dapat diterapkan pada keperawatan komunitas , juga. Model ini mencakup konsep kesehatan dan keperawatan masalah, serta pemecahan masalah, yang merupakan kegiatan inheren logis di alam. 

Teori Abdellah mengidentifikasi sepuluh langkah untuk mengidentifikasi masalah pasien dan 11 keterampilan keperawatan yang digunakan untuk mengembangkan tipologi pengobatan. Kesepuluh langkah tersebut adalah:
  1. Belajarlah untuk mengetahui pasien.
  2. Memilah relevan dan signifikan data.
  3. Membuat generalisasi tentang data yang tersedia dalam kaitannya dengan masalah keperawatan yang sama disampaikan oleh pasien lain.
  4. Mengidentifikasi rencana terapi.
  5. Generalisasi tes dengan pasien dan membuat generalisasi tambahan.
  6. Validasi kesimpulan pasien tentang masalah keperawatan nya.
  7. Terus mengamati dan mengevaluasi pasien selama periode waktu untuk mengidentifikasi sikap dan petunjuk yang mempengaruhi tingkah lakunya.
  8. Jelajahi pasien dan reaksi nya keluarga dengan rencana terapi dan melibatkan mereka dalam rencana.
  9. Mengidentifikasi bagaimana perasaan para perawat tentang masalah keperawatan pasien.
  10.  Mendiskusikan dan mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif.
Sebelas keterampilan keperawatan adalah: 
  1. pengamatan status kesehatan
  2. keterampilan komunikasi
  3. penerapan pengetahuan
  4. pengajaran pasien dan keluarga
  5. perencanaan dan organisasi kerja
  6. penggunaan bahan sumber daya
  7. penggunaan sumber daya personel
  8. pemecahan masalah
  9. arah karya orang lain
  10. Penggunaan terapi diri
  11. Prosedur keperawatan
Model mengidentifikasi keperawatan sebagai profesi yang membantu. Asuhan keperawatan adalah melakukan sesuatu untuk pasien atau memberikan informasi kepada pasien dengan tujuan kebutuhan pertemuan, meningkatkan kemampuan diri, atau mengurangi gangguan. Dengan kata lain, membantu pasien menjadi lebih sehat. 
Abdellah menggambarkan kesehatan sebagai keadaan saling eksklusif penyakit. Tidak ada definisi kesehatan yang diberikan oleh dia dalam teori, tapi dia berbicara kepada "total kebutuhan kesehatan" dan "keadaan sehat pikiran dan tubuh" dalam deskripsi nya keperawatan sebagai layanan yang komprehensif. 
Proses keperawatan di Twenty-One Nursing Problems teori Abdellah adalah: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. 
Pada tahap penilaian, masalah keperawatan memberikan pedoman untuk pengumpulan data. Sebuah prinsip yang mendasari pendekatan pemecahan masalah adalah bahwa untuk setiap masalah yang diidentifikasi, data yang bersangkutan dikumpulkan. Sifat terbuka atau terselubung masalah memerlukan pendekatan langsung atau tidak langsung, masing-masing. 
Hasil pengumpulan data dalam tahap penilaian menentukan masalah spesifik pasien, yang dapat dikelompokkan dalam satu atau lebih masalah keperawatan yang lebih luas. Hal ini menciptakan diagnosis keperawatan. 
Menggunakan tujuan dalam kerangka, sebuah rencana asuhan keperawatan dikembangkan dan intervensi keperawatan yang tepat ditentukan. Menempatkan intervensi yang beraksi adalah tahap pelaksanaan proses keperawatan. 
Setelah intervensi dilakukan, evaluasi berlangsung. Evaluasi yang paling tepat akan kemajuan perawat atau kurangnya kemajuan ke arah pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam tahap perencanaan. 

3.        FLORENCE NIGHTINGALE


Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik.Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada 12 Mei 1820. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope.
Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence untuk berkarier sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat keberatan dengan jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski mendukung kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak ingin Florence menjadi perawat.
Pada masa itu, pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang hina, alasannya:
  • Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi;
  • Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan untuk wanita baik-baik, selain itu banyak pasien memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit dengan tidak senonoh;
  • Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas;
  • Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
Namun hasrat Florence adalah tetap menjadi perawat. Ketika berumur 20 tahun ia meminta ijin kepada orang tuanya untuk memasuki rumah sakit dan mempelajari keperawatan, tetapi orang tuanya tetap tidak mengijinkan karena rumah sakit pada saat itu keadaannya sangat memprihatinkan. Walaupun dilarang, semangat Florence untuk menjadi perawat tidak pupus.
Tercatat dalam sejarah, Florence menjadi satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri menjadi relawan pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Krimea dan Konstantinopel (pintu gerbang menuju Timur Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para prajurit yang sakit dan luka-luka. Selain sebagai tokoh di bidang keperawatan, Florence juga merupakan tokoh di bidang kepalang merahan khususnya relawan-relawan palang merah.
Dari ringkasan cerita tentang The Lady With The Lamp diatas, sudah selayaknya kita berhenti membangga-banggakan kemapanan dan kemewahan yang dimiliki. Karena kebahagiaan tidak selamanya di dapat dari kedua hal itu, seperti Florence yang meninggalkan kemapanan untuk benar-benar menjadi manusia yang diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Rasa sebagai makhluk sosial yang beliau memiliki lebih besar daripada rasa ke-individuan-nya. Apakah rasa seperti itu juga yang ada pada diri kita? Atau sebaliknya?



Gardner Sewall Maria lahir pada 5 Februari 1871, Newton, Massachusetts;meninggal pada tanggal 20 Februari 1961, Providence, Rhode Island.
Sebagai seorang gadis, Maria Sewall Gardner pindah dengan dia baik-untuk-melakukan keluarga dari Massachusetts ke Providence, di mana dia tinggal dan bekerja sepanjang hidupnya. Gardner dikreditkan ayahnya dan saudara tiri, keduanya pengacara dan hakim, dengan mengajar dia untuk berpikir jernih dan merasa rasa tanggung jawab kewarganegaraan.Pada tahun 1890, Gardner lulus dari Miss Porter's School di Farmington, Connecticut. Dia memasuki Newport Rumah Sakit Pelatihan Sekolah Perawat ketika ia lebih dari tiga puluh.
Pada tahun 1905, segera setelah lulus, Gardner menjadi direktur Providence Kabupaten Keperawatan Dasar, yang ia menuju hingga pensiun di tahun 1931. Worried that the boom in public-health work was leading to employment of poorly trained nurses, Lillian D. Wald, Gardner, and others prodded the two national nurses' groups to establish a standard-setting body. Khawatir bahwa boom dalam pekerjaan kesehatan masyarakat memimpin untuk kerja perawat kurang terlatih, LiLillian D. Wald, Gardner, dan lain-lain menusuk kelompok dua perawat nasional 'untuk mendirikan suatu badan standar. Hasilnya adalah Organisasi Nasional Perawatan Kesehatan Masyarakat (NOPHN), didirikan pada tahun 1912. Gardner membantu rancangan konstitusi, adalah aktif di dewan direksi pertama, dan berhasil Wald sebagai presiden NOPHN 1913-1916.
Seperti NOPHN, pertama buku Gardner, Perawatan Kesehatan Masyarakat (1916), yang ditujukan untuk membimbing, menahan, dan standarisasi upaya perawat dan orang awam terjebak dalam antusiasme untuk kesehatan masyarakat. Perlakuan sistematik pertama subjek, itu direvisi pada tahun 1924 dan 1936 dan di media cetak hingga 1945. Dalam sebuah demonstrasi di seluruh dunia pengaruh metode keperawatan Amerika itu diterjemahkan ke bahasa Prancis, Spanyol, Cina, dan Jepang. Walaupun digunakan di dalam kelas, buku ini melayani khalayak yang lebih luas dengan menawarkan nasihat tentang bagaimana menemukan dan mengelola hubungan kabupaten menyusui, cara menjalankan program satu wanita kesehatan masyarakat, dan bagaimana berurusan dengan meletakkan papan manajer.
Setelah dia pensiun, Gardner menerbitkan dua karya fiksi. Jadi Build Kami (1942) menyajikan episode dalam kehidupan Maria Melton, direktur asosiasi keperawatan kabupaten. Episode menanamkan prosedur yang benar dan kesadaran faktor sosial, dan percakapan kadang-kadang berubah menjadi eksposisi tak bernyawa masalah administratif, tapi buku itu melampaui kecenderungan akan pendidikan dalam penggambaran sebuah dunia yang semua-perempuan.Melton murah hati menuntun, wanita bawahan, masing-masing memberikan bimbingan dia butuhkan. Jadi Membangun Kami menggambarkan dunia di mana niat baik perempuan, kecerdasan, profesionalisme, dan merawat cukup untuk menciptakan harmoni. Ketiadaan konflik dan referensi lebih-dari-sekilas untuk penderitaan-menakjubkan dalam studi keperawatan-memperlemah buku tetapi menyarankan Gardner visi tentang kehidupan yang ideal. Katharine Kent (1946), sebuah buku yang lebih baik, berikut seorang perawat dari kelulusan sampai usia menengah.Seperti Gardner, Katharine Kent adalah kelas atas New Englander, seorang anak perempuan dan saudara perempuan dari pengacara yang akhirnya mengepalai sebuah asosiasi publik kesehatan keperawatan di kota sendiri. Seperti Gardner, ia menulis sebuah buku berpengaruh saat sakit dan membuat sebuah program untuk melatih perawat kesehatan masyarakat di Italia.(Gardner menggunakan bagian dari surat dia menulis setelah Perang Dunia I ketika dia melayani dengan Palang Merah Amerika Komisi Tuberkulosis di Italia di account nya usaha Eropa Kent menyusui.) Elemen lain dalam buku ini rupanya berasal kurang dari otobiografi dari dari konsepsi Gardner dari karir yang ideal.Buku ini berakhir, seperti yang dilakukan Jadi Build Kami, dengan pahlawan yang menegaskan senang di dipilih pekerjaannya fiksi Gardner dan banyak dari pidato nya, artikel, dan laporan merayakan nilai pekerjaan dalam kehidupan perempuan. bekerja Profesional menciptakan dihargai ikatan perkawanan dan pemuridan antara perempuan, dan hubungan egaliter antara perempuan dan laki-laki atau perempuan dan keluarga mereka. Gardner mencoba untuk menggambarkan wanita yang bahagia sebagai istri tinggal di rumah dan ibu, tetapi mereka tetap tokoh bayangan, hidup hanya dalam pelayanan sukarela mereka untuk perawatan kesehatan masyarakat.Dalam buku-bukunya itu adalah partisipasi dalam "perang panjang melawan penyakit dan penderitaan dan kematian" jompo yang membuat wanita senang.
Tulisan gardner, meskipun kadang-kadang amatir dan berkhotbah, adalah dokumen berharga dalam sejarah keperawatan, perempuan profesional, dan hati nurani masyarakat Amerika.Tidak ada pemimpin lain dalam upaya untuk membuat sebuah profesi keperawatan Amerika menulis secara terbuka tentang motif dan penghargaan. Meskipun dialog kayu nya, sempit, perspektif kelas atas, dan resolusi konflik mudah, Katharine Kent menawarkan potret bergerak dari seorang wanita yang mengejar otonomi dan seorang ibu dan Kristen yang ideal fundamental pelayanan.

5.    BETTY  NEUMAN


A. Biografi dan Latar belakang teori
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio 1924. Beliau telah banyak sekali bekerja di banyak praktek-praktek keperawatan. Pada tahun 1947 beliau sekolah perawat di Feopies Hospital, pada tahun 1957 BS dalam keperawatan kemudian tahun 1966 MS di keperawatan jiwa dan menjadi konsultan kesehatan masyarakat di UCLA,PhD di psikologi klinik. Dan pada tahun itu juga beliau bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972 A model of teaching total person approach to patient problem dalam riset keperawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974 edisi II tahun 1980, tahun 1986 The Neuman Systems Model.
B. Dasar Perkembangan Teori
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat pada University of California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem pada teori sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model memandang individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor dilingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem unik dengan respon berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan, spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat merupakan penyebab stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, Perawat membantu dengan adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi. Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pola pengembangan ilmu keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas system. Hal itu dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam mewakili garis pertahanan untuk melawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili keadaan normal pasien. Defens Mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping).
C. Model Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.
Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang paling baik.
Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.
Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
 Primer = meliputi tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah terjadinya reaksi tubuh karena adanya stressor.
 Sekunder = tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor.
 Tersier = meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
D. Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman
adalah konsep “Healt care system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Garis pertahanan diri pada kominitas tersebut meliputi garis pertahanakn fleksibel yaitu kesediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan lain-lain. Garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis pertahanan resisten yang meliputi adanya pelayanan kesehatan tingkat pendidikan masyarakat, transportasi tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan terisier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis sehingga bettu newman menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Menurut Newman sebagai system terbuka manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan dengan lingkungan yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala Sesutu yang mempengaruhi (interpersonal) yang berasal dari dalam diri klien, lingkungan eksternal segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien.
Keperawatan disini, menurut Newman suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter, dan ekstra personal.

Konsep keperawatan ini juga memiliki dasar pemikiran yang terkait dnegan kompaknya paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan suatu kesatuan dari variable yang utuh di antaranya fisiologis, psikologis, sosio cultural dan spiritual juga memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gngguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis dari menghindari stress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar