TOKOH KEPERAWATAN
1.
RUFAIDAH AL-ASALMIYA (570 –
632 M)
Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah
adalah perawat muslim pertama didunia, ia sudah ada jauh sebelum Pioneer of
Modern Nurse lahir kedunia. Semoga sekelumit kisah ini bisa menambah
pengetahuan kita tentang orang-orang yang berjasa dalam bidang keperawatan. Di
Indonesia, nama Rufaidah sendiri masih terasa asing dibandingkan dengan
tokoh-tokoh keperawatan dunia yang berasal dari golongan barat. Namun
dikalangan Negara arab dan timur tengah, nama Florence Nightingale tidak lebih
terkenal dari Rufaidah Binti Sa’ad / Rufaidah Al-Asalmiya.
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap
Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah
pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa
Rasulullah SAW pada abad pertama Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia
termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam di
Madinah).
Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah
mempelajari ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat kota
madinah berkembang, ia mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat
tidak terjadi peperangan, Rufaidah membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk
merawat kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan
perang Khaibar Rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka
akibat perang. Ia mendirikan rumah sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW
memerintahkan korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah.
Rufaidah Al-Asalmiya melatih beberapa
kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta
izin kepada Rasulullah SAW untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk
merawat para mujahid yang terluka. Tugas ini digambarkan mulia oleh Rufaidah,
dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaannya dibidang keperawatan dan medis.
Selain berkontribusi dalam merawat mereka
yang terluka saat peperangan, Rufaidah Al-Asalmiya juga terlibat dalam
aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia memberi perhatian kepada setiap muslim,
orang miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim
dan memberi bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang
luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya
dengan baik dan teliti. Ia digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah
keperawatan pertama didunia islam meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan. Ia
juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit atau yang lebih dikenal
dengan Preventive Care serta menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan
(Health Education).
Rufaidah adalah seorang pemimpin,
organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Ia digambarkan
memiliki pengalaman klinik yang dapat diajarkan kepada perawat lain yang
dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam
hal klinikal saja, ia juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah
sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Sehingga
Rufaidah sering juga disebut sebagai Public Health Nurse dan Social
Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia islam.
Sejarah islam memcatat beberapa nama yang
bekerja bersama Rufaidah Al-Asalmiya seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman,
Safiat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Sedangkan beberapa wanita musim yang
terkenal sebagai perawat saat masa Rasulullah SAW saat perang dan damai adalah:
Rufaidah binti Sa’ad Al-Aslamiyyat, Aminah binti Qays Al-Ghifariyat, Ummu
Atiyah Al-Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad
yang ahli dalam penyakit dan bedah mata).
Sebagai tambahan pengetahuan, perkembangan
keperawatan didunia islam atau lebih tepatnya lagi di negara Arab Saudi dapat
digambarkan sebagai berikut:
1.
Masa penyebaran islam /The Islamic Periode ( 570 – 632 M). pada masa ini
keperawatan sejalan dengan peperangan yang terjadi pada kaum muslimin (Jihad).
Rufaidah Al-Asalmiya adalah perawat yang pertama kali muncul pada mas ini.
2.
Masa setelah Nabi / Post Prophetic Era (632 – 1000 M). pada masa ini
lebih didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh kedokteran islam
seperti Ibnu Sinna, Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (dr. Ar-Razi).
3.
Masa pertengahan/ Late to Middle Age (1000 – 1500 M). pada masa ini
negara-negara arab membangun rumah sakit dengan baik, pada masa ini juga telah
dikenalkan konsep pemisahan antara ruang rawat laki-laki dan ruang rawat
perenpuan. Juga telah dikenalkan konsep pasien laki-laki dirawat oleh perawat
laki-laki dan pasien perempuan dirawat oleh perempuan.
Masa modern (1500 – sekarang). Pada masa ini
perawat-perawat asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai masuk
kenegara arab. Namun, pada masa ini salah seorang perawat bidan muslimah pada
tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb yang merupakan perawat bidan arab
Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo, ia
mendirikan institusi keperawatan di Arab Saudi.
2.
FAYE ABDELLAH - Perawatan
Theorist
Faye Glenn Abdellah lahir
pada tanggal 13 Maret 1919. Abdellah adalah petugas perawat pertama yang
mendapatkan peringkat dari laksamana bintang dua. Dia adalah perawat pertama
dan wanita pertama untuk melayani sebagai Wakil Surgeon General. Karyanya
mengubah fokus keperawatan dari penyakit yang berpusat untuk berpusat pada
pasien, dan mulai memasukkan perawatan keluarga dan orang tua dalam asuhan
keperawatan. The Patient Assessment of Care Evaluation developed dikembangkan
oleh Abdellah sekarang menjadi standar yang digunakan di Amerika Serikat.
Publikasi nya termasuk Better Nursing Care Through Nursing
Research
and
Patient-Centered Approaches to Nursing. Dia juga mengembangkan materi
pendidikan di banyak bidang kesehatan masyarakat, termasuk AIDS, perawatan
rumah sakit, dan kecanduan narkoba.
Dia dilantik ke dalam
National Women's Hall of Fame pada tahun 2000. Pekerjaan
tambahan yang ditulis oleh Faye Abdellah meliputi:
-
Mempersiapkan
Penelitian Keperawatan untuk Abad 21: Evolution, Metodologi, Tantangan
-
Arah
baru di Pasien-Centered Keperawatan; Pedoman Sistem Pelayanan, Pendidikan, dan
Penelitian
-
Lokakarya
Surgeon General, Promosi Kesehatan dan proses penuaan. 20-23 Maret 1988
-
Kata-kata
Bijak dari Pemimpin Perawat Penting
-
Kontribusi Faye Glenn
Abdellah untuk Teori Keperawatan: 21 Masalah Keperawatan/Twenty-One Nursing Problems
Menurut Abdellah Twenty-One Nursing Problems
teori keperawatan, "Perawatan didasarkan pada seni dan ilmu yang cetakan
sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis dari perawat individu
menjadi keinginan dan kemampuan untuk membantu orang, sakit atau baik, mengatasi
dengan kebutuhan kesehatan mereka. " Pendekatan berpusat pada pasien untuk
keperawatan dikembangkan dari praktek Abdellah, dan teori ini dianggap sebagai
teori kebutuhan manusia. Ini diciptakan untuk membantu pendidikan keperawatan,
sehingga paling berlaku di daerah itu. Model keperawatan ini dimaksudkan untuk
memandu perawatan di rumah sakit, tetapi dapat diterapkan pada keperawatan
komunitas , juga. Model ini mencakup konsep kesehatan dan keperawatan masalah,
serta pemecahan masalah, yang merupakan kegiatan inheren logis di alam.
Teori Abdellah
mengidentifikasi sepuluh langkah untuk mengidentifikasi masalah pasien dan 11
keterampilan keperawatan yang digunakan untuk mengembangkan tipologi
pengobatan. Kesepuluh langkah tersebut adalah:
- Belajarlah untuk mengetahui pasien.
- Memilah relevan dan signifikan data.
- Membuat generalisasi tentang data yang tersedia dalam
kaitannya dengan masalah keperawatan yang sama disampaikan oleh pasien
lain.
- Mengidentifikasi rencana terapi.
- Generalisasi tes dengan pasien dan membuat generalisasi
tambahan.
- Validasi kesimpulan pasien tentang masalah keperawatan
nya.
- Terus mengamati dan mengevaluasi pasien selama periode
waktu untuk mengidentifikasi sikap dan petunjuk yang mempengaruhi tingkah
lakunya.
- Jelajahi pasien dan reaksi nya keluarga dengan rencana
terapi dan melibatkan mereka dalam rencana.
- Mengidentifikasi bagaimana perasaan para perawat
tentang masalah keperawatan pasien.
- Mendiskusikan dan mengembangkan rencana perawatan
yang komprehensif.
Sebelas keterampilan keperawatan
adalah:
- pengamatan status kesehatan
- keterampilan komunikasi
- penerapan pengetahuan
- pengajaran pasien dan keluarga
- perencanaan dan organisasi kerja
- penggunaan bahan sumber daya
- penggunaan sumber daya personel
- pemecahan masalah
- arah karya orang lain
- Penggunaan terapi diri
- Prosedur keperawatan
Model mengidentifikasi
keperawatan sebagai profesi yang membantu. Asuhan keperawatan adalah melakukan
sesuatu untuk pasien atau memberikan informasi kepada pasien dengan tujuan
kebutuhan pertemuan, meningkatkan kemampuan diri, atau mengurangi gangguan.
Dengan kata lain, membantu pasien menjadi lebih sehat.
Abdellah menggambarkan
kesehatan sebagai keadaan saling eksklusif penyakit. Tidak ada definisi
kesehatan yang diberikan oleh dia dalam teori, tapi dia berbicara kepada
"total kebutuhan kesehatan" dan "keadaan sehat pikiran dan
tubuh" dalam deskripsi nya keperawatan sebagai layanan yang
komprehensif.
Proses keperawatan di
Twenty-One Nursing Problems
teori Abdellah adalah: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Pada tahap penilaian,
masalah keperawatan memberikan pedoman untuk pengumpulan data. Sebuah prinsip
yang mendasari pendekatan pemecahan masalah adalah bahwa untuk setiap masalah
yang diidentifikasi, data yang bersangkutan dikumpulkan. Sifat terbuka atau
terselubung masalah memerlukan pendekatan langsung atau tidak langsung,
masing-masing.
Hasil pengumpulan data
dalam tahap penilaian menentukan masalah spesifik pasien, yang dapat
dikelompokkan dalam satu atau lebih masalah keperawatan yang lebih luas. Hal
ini menciptakan diagnosis keperawatan.
Menggunakan tujuan dalam
kerangka, sebuah rencana asuhan keperawatan
dikembangkan dan intervensi keperawatan yang tepat ditentukan. Menempatkan
intervensi yang beraksi adalah tahap pelaksanaan proses keperawatan.
Setelah intervensi
dilakukan, evaluasi berlangsung. Evaluasi yang paling tepat akan kemajuan
perawat atau kurangnya kemajuan ke arah pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam
tahap perencanaan.
Florence Nightingale (12
Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli
statistik.Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada 12 Mei 1820. Nama
depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa
Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea
Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang
merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara
ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga
terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama
Parthenope.
Sebagai keluarga yang
berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence untuk berkarier sebagai perawat
mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat keberatan dengan jalur yang
hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski mendukung kegiatan
kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak ingin Florence menjadi
perawat.
Pada masa itu, pekerjaan
sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang hina, alasannya:
- Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau
“buntut” (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara
pergi;
- Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh
dalam keadaan terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang
kurang sopan untuk wanita baik-baik, selain itu banyak pasien
memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit
dengan tidak senonoh;
- Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki
daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas;
- Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang
masak.
Namun hasrat Florence
adalah tetap menjadi perawat. Ketika berumur 20 tahun ia meminta ijin kepada
orang tuanya untuk memasuki rumah sakit dan mempelajari keperawatan, tetapi
orang tuanya tetap tidak mengijinkan karena rumah sakit pada saat itu
keadaannya sangat memprihatinkan. Walaupun dilarang, semangat Florence untuk
menjadi perawat tidak pupus.
Tercatat dalam sejarah, Florence menjadi satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri menjadi relawan pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Krimea dan Konstantinopel (pintu gerbang menuju Timur Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para prajurit yang sakit dan luka-luka. Selain sebagai tokoh di bidang keperawatan, Florence juga merupakan tokoh di bidang kepalang merahan khususnya relawan-relawan palang merah.
Tercatat dalam sejarah, Florence menjadi satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri menjadi relawan pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Krimea dan Konstantinopel (pintu gerbang menuju Timur Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para prajurit yang sakit dan luka-luka. Selain sebagai tokoh di bidang keperawatan, Florence juga merupakan tokoh di bidang kepalang merahan khususnya relawan-relawan palang merah.
Dari ringkasan cerita
tentang The Lady With The Lamp diatas, sudah selayaknya kita berhenti membangga-banggakan
kemapanan dan kemewahan yang dimiliki. Karena kebahagiaan tidak selamanya di
dapat dari kedua hal itu, seperti Florence yang meninggalkan kemapanan untuk
benar-benar menjadi manusia yang diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus
makhluk sosial. Rasa sebagai makhluk sosial yang beliau memiliki lebih besar
daripada rasa ke-individuan-nya. Apakah rasa seperti itu juga yang ada pada
diri kita? Atau sebaliknya?
Gardner Sewall Maria lahir
pada 5 Februari 1871, Newton, Massachusetts;meninggal pada tanggal 20 Februari
1961, Providence, Rhode Island.
Sebagai seorang gadis,
Maria Sewall Gardner pindah dengan dia baik-untuk-melakukan keluarga dari
Massachusetts ke Providence, di mana dia tinggal dan bekerja sepanjang
hidupnya. Gardner dikreditkan ayahnya dan saudara tiri, keduanya pengacara dan
hakim, dengan mengajar dia untuk berpikir jernih dan merasa rasa tanggung jawab
kewarganegaraan.Pada tahun 1890, Gardner lulus dari Miss Porter's School di
Farmington, Connecticut. Dia memasuki Newport Rumah Sakit Pelatihan Sekolah
Perawat ketika ia lebih dari tiga puluh.
Pada tahun 1905, segera
setelah lulus, Gardner menjadi direktur Providence Kabupaten Keperawatan Dasar,
yang ia menuju hingga pensiun di tahun 1931. Worried that the boom in
public-health work was leading to employment of poorly trained nurses, Lillian
D. Wald, Gardner, and others prodded the two national nurses' groups to
establish a standard-setting body. Khawatir bahwa boom dalam pekerjaan
kesehatan masyarakat memimpin untuk kerja perawat kurang terlatih, LiLillian D.
Wald, Gardner, dan lain-lain menusuk kelompok dua perawat nasional 'untuk
mendirikan suatu badan standar. Hasilnya adalah Organisasi Nasional Perawatan
Kesehatan Masyarakat (NOPHN), didirikan pada tahun 1912. Gardner membantu
rancangan konstitusi, adalah aktif di dewan direksi pertama, dan berhasil Wald
sebagai presiden NOPHN 1913-1916.
Seperti NOPHN, pertama buku
Gardner, Perawatan Kesehatan Masyarakat (1916), yang ditujukan untuk
membimbing, menahan, dan standarisasi upaya perawat dan orang awam terjebak
dalam antusiasme untuk kesehatan masyarakat. Perlakuan sistematik pertama
subjek, itu direvisi pada tahun 1924 dan 1936 dan di media cetak hingga 1945.
Dalam sebuah demonstrasi di seluruh dunia pengaruh metode keperawatan Amerika
itu diterjemahkan ke bahasa Prancis, Spanyol, Cina, dan Jepang. Walaupun
digunakan di dalam kelas, buku ini melayani khalayak yang lebih luas dengan
menawarkan nasihat tentang bagaimana menemukan dan mengelola hubungan kabupaten
menyusui, cara menjalankan program satu wanita kesehatan masyarakat, dan
bagaimana berurusan dengan meletakkan papan manajer.
Setelah dia pensiun,
Gardner menerbitkan dua karya fiksi. Jadi Build Kami (1942) menyajikan episode
dalam kehidupan Maria Melton, direktur asosiasi keperawatan kabupaten. Episode
menanamkan prosedur yang benar dan kesadaran faktor sosial, dan percakapan
kadang-kadang berubah menjadi eksposisi tak bernyawa masalah administratif,
tapi buku itu melampaui kecenderungan akan pendidikan dalam penggambaran sebuah
dunia yang semua-perempuan.Melton murah hati menuntun, wanita bawahan,
masing-masing memberikan bimbingan dia butuhkan. Jadi Membangun Kami menggambarkan
dunia di mana niat baik perempuan, kecerdasan, profesionalisme, dan merawat
cukup untuk menciptakan harmoni. Ketiadaan konflik dan referensi
lebih-dari-sekilas untuk penderitaan-menakjubkan dalam studi
keperawatan-memperlemah buku tetapi menyarankan Gardner visi tentang kehidupan
yang ideal. Katharine Kent (1946), sebuah buku yang lebih baik, berikut seorang
perawat dari kelulusan sampai usia menengah.Seperti Gardner, Katharine Kent
adalah kelas atas New Englander, seorang anak perempuan dan saudara perempuan
dari pengacara yang akhirnya mengepalai sebuah asosiasi publik kesehatan
keperawatan di kota sendiri. Seperti Gardner, ia menulis sebuah buku
berpengaruh saat sakit dan membuat sebuah program untuk melatih perawat
kesehatan masyarakat di Italia.(Gardner menggunakan bagian dari surat dia
menulis setelah Perang Dunia I ketika dia melayani dengan Palang Merah Amerika
Komisi Tuberkulosis di Italia di account nya usaha Eropa Kent menyusui.) Elemen
lain dalam buku ini rupanya berasal kurang dari otobiografi dari dari konsepsi
Gardner dari karir yang ideal.Buku ini berakhir, seperti yang dilakukan Jadi
Build Kami, dengan pahlawan yang menegaskan senang di dipilih pekerjaannya
fiksi Gardner dan banyak dari pidato nya, artikel, dan laporan merayakan nilai
pekerjaan dalam kehidupan perempuan. bekerja Profesional menciptakan dihargai
ikatan perkawanan dan pemuridan antara perempuan, dan hubungan egaliter antara
perempuan dan laki-laki atau perempuan dan keluarga mereka. Gardner mencoba
untuk menggambarkan wanita yang bahagia sebagai istri tinggal di rumah dan ibu,
tetapi mereka tetap tokoh bayangan, hidup hanya dalam pelayanan sukarela mereka
untuk perawatan kesehatan masyarakat.Dalam buku-bukunya itu adalah partisipasi
dalam "perang panjang melawan penyakit dan penderitaan dan kematian"
jompo yang membuat wanita senang.
Tulisan gardner, meskipun
kadang-kadang amatir dan berkhotbah, adalah dokumen berharga dalam sejarah
keperawatan, perempuan profesional, dan hati nurani masyarakat Amerika.Tidak
ada pemimpin lain dalam upaya untuk membuat sebuah profesi keperawatan Amerika
menulis secara terbuka tentang motif dan penghargaan. Meskipun dialog kayu nya,
sempit, perspektif kelas atas, dan resolusi konflik mudah, Katharine Kent
menawarkan potret bergerak dari seorang wanita yang mengejar otonomi dan
seorang ibu dan Kristen yang ideal fundamental pelayanan.
5. BETTY NEUMAN
A.
Biografi dan Latar belakang teori
Betty Neuman lahir di
Lowell di Ohio 1924. Beliau telah banyak sekali bekerja di banyak
praktek-praktek keperawatan. Pada tahun 1947 beliau sekolah perawat di Feopies
Hospital, pada tahun 1957 BS dalam keperawatan kemudian tahun 1966 MS di
keperawatan jiwa dan menjadi konsultan kesehatan masyarakat di UCLA,PhD di
psikologi klinik. Dan pada tahun itu juga beliau bekerja sebagai konsultan
kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak
sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan
jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach
serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan
memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Model Whole Person Approach
dipublikasikan pada tahun 1972 A model of teaching total person approach to
patient problem dalam riset keperawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models
For Nursing Practice) tahun 1974 edisi II tahun 1980, tahun 1986 The Neuman
Systems Model.
B.
Dasar Perkembangan Teori
Filosofi dari perkembangan
teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total untuk
memandang masalah pasien disekolah perawat pada University of California, Los
Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan
interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem pada teori
sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model
memandang individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara
konstan dengan stressor dilingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien
terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori
Neuman yaitu individu merupakan sistem unik dengan respon berbeda. Kurang
pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu
(fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan, spiritual). Individu
dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor,
karena lingkungan internal dan eksternal dapat merupakan penyebab stress. Untuk
itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.
Pencegahan primer
berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor resiko dan
membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan
kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika
terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan
setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu
mempertahankan kesehatan, Perawat membantu dengan adaptasi dan reduksi untuk
mencegah komplikasi. Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
reaksi tubuh akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pola pengembangan ilmu
keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas system. Hal
itu dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti.
Cincin paling dalam mewakili garis pertahanan untuk melawan stressor seperti
sistem pertahanan tubuh dan defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis
pertahanan yang mewakili keadaan normal pasien. Defens Mekanism tersebut adalah
mekanisme bertahan koping).
C.
Model Keperawatan
Keperawatan adalah suatu
profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi
respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra
personal.
Perawatan berfokus kepada
mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau
meningkatkan derajat kesehatan yang paling baik.
Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.
Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien.
Menurut Newman, asuhan
keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya
stressor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
Primer = meliputi tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stressor, mencegah terjadinya reaksi tubuh karena adanya
stressor.
Sekunder = tindakan keperawatan untuk
mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena
adanya stressor.
Tersier = meliputi pengobatan rutin dan
teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu
penyakit.
D.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman
adalah konsep “Healt care
system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayana
adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh
merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Garis pertahanan diri pada
kominitas tersebut meliputi garis pertahanakn fleksibel yaitu kesediaan dana
pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan lain-lain. Garis pertahanan normal
yang meliputi ketersediaan pelayanan adanya perlindungan status nutrisi secara
umum, tingkat pendapatan rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan dan garis pertahanan resisten yang meliputi
adanya pelayanan kesehatan tingkat pendidikan masyarakat, transportasi tempat
rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan
diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder
dan terisier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga
dalam lingkungan yang dinamis sehingga bettu newman menggambarkan peran perawat
dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Menurut Newman sebagai
system terbuka manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan dengan
lingkungan yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari
segala Sesutu yang mempengaruhi (interpersonal) yang berasal dari dalam diri
klien, lingkungan eksternal segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien.
Keperawatan disini, menurut
Newman suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor yang
mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter,
dan ekstra personal.
Konsep keperawatan ini juga
memiliki dasar pemikiran yang terkait dnegan kompaknya paradigma yaitu
memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang selalu mencari keseimbangan
dan merupakan suatu kesatuan dari variable yang utuh di antaranya fisiologis,
psikologis, sosio cultural dan spiritual juga memandang pelayanan keperawatan
akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gngguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang
dinamis dari menghindari stress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar