KENAKALAN
REMAJA
·
Kartono, ilmuwan sosiologi
“Kenakalan Remaja
atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang”.
·
Santrock “Kenakalan remaja
merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”
Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?
Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat
secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile
court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
- Penyalahgunaan
narkoba
- Seks bebas
- Tawuran antara pelajar
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja
itu sendiri (internal) maupun faktor dari
luar (eksternal).
Faktor
internal:
- Krisis identitas: Perubahan biologis dan
sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
- Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa
mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang
tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi
mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun
tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
Faktor
eksternal:
- Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak
adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah
di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang kurang baik
- Komunitas/lingkungan tempat
tinggal yang kurang baik.
- Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol
diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus
bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki
diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
- Adanya motivasi dari keluarga,
guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
- Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi
remaja.
- Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja
harus bergaul.
- Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar