MISI DAKWAH
NABI MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad saw adalah Rasul
pilihan pembawa risalah Islam, beliau adalah khotamul anbiya’ wal mursalin di
muka bumi. Rasulullah saw memiliki pribadi yang mulia dan akhlak yang terpuji.
Oleh karena itulah beliau merupakan uswatun hasanah bagi umat manusia.
A. Misi Nabi
Muhammad saw untuk Membangun Manusia Mulia
Pada tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus
611, datanglah malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang sedang berkhalwat di
gua Hira. Malaikat Jibril membawa wahyu Allah swt yang pertama yaitu Q.S. Al
Alaq ayat 1-5
Artinya; “ (1). Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2). Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.(3). Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah,(4). Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (5). Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya. Q.S.: (Al Alaq [96]: 1-5)
Ayat ini menandai pengangkatan
Muhammad sebagai Rasul Allah. Setelah menerima risalah kenabian, Nabi Muhammad
mulai mengajarkan ajaran Islam di tengah-tengah kesesatan masyarakat Arab
jahiliyah.
Nabi berdakwah dalam masyarakat yang
tidak beradab diliputi kebodohan (jahiliyah) sebab dalam masyarakat itu tidak
mengenal aturan yang mencerminkan keluhuran budi pekerti atau ajaran yang
merfleksikan perlindungan terhadap kemanusiaan. Sebaliknya, yang berlaku adalah
hukum dan budaya layaknya orang primitif. Masyarakat jahiliah pada masa itu
mengukur kemuliaan manusia dengan melihat sejauhmana kekuatan dan kekayaan
meskipun keduanya didapat dengan cara yang dhalim dan tidak manusiawi tetapi
kemudian Islam datang dan Nabi Muhammad secara perlahan memberi pengertian dan
memperbaiki akhlaq mereka sebagaimana sabda beliau:
اِنِّمَا
بُعِثْتُ لاُتمِّمَ مَكاَرِمَ الاخْلاق
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk
memperbaiki akhlak manusia”.
Nabi memberi contoh bagaimana cara
berbicara, bertindak dan berfikir. Nabi juga memberi contoh bagaimana cara
bergaul yang baik, bagaimana cara berdagang yang benar dan bagaimana seharusnya
bermasyarakat.
Nabi Muhammad sebagai pembawa
risalah ajaran Islam telah merubah visi dan adat orang Arab menuju
ketauhidan, kemanusiaan dan keluhuran akhlak mulia. Di antara keberhasilan Nabi
adalah merubah perilaku orang jahiliyah menjadi orang beradab,
diantaranya ialah budaya menyudutkan wanita. Kemudian Nabi mengangkat derajat
wanita dengan mengatakan bahwa laki-laki mempunyai kewajiban untuk melindungi.
Begitu juga Islam telah menghilangkan kebiasaan membunuh anak perempuan karena
dianggap tidak mempunyai masa depan.
Lambat laun keadaan masyarakat Arab
berubah total menjadi masyarakat yang memiliki ketinggian akhlak, maka bangsa
Arab yang semula terbelakang menjadi sebuah kekuatan baru sehingga dapat
mengalahkan kekuatan Romawi dan Persi.
B.
Misi Nabi
Muhammad sebagai pembawa Kedamaian
Islam adalah agama yang sangat
menganjurkan agar hidup penuh dengan kedamaian, oleh karena itu Islam memberi
ketentuan yang jelas sekiranya terjadi pertentangan antara individu,
masyarakat atau dunia secara keseluruhan. Dalam menghadapi pertentangan Islam
memberi alternatif yang tepat dan berkesan, ialah dengan cara berdamai,
firman Allah di dalam al Qur’an surat Al Anfal ayat 61
Artinya: “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.” Q.S. : (Al Anfal [8]: 61)
Atas dasar firman Allah di atas
jelaslah bahwa perdamaian adalah cara yang baik dan diajarkan Islam.Islam
adalah agama cinta damai. Oleh karena itu pandangan yang menyatakan Islam
adalah agama yang suka perang dan umatnya sebagai teroris adalah pandangan yang
tidak mendasar.
Nabi pada saat haji Wada’ berwasiat
dua hal yaitu agar umat Islam memberi makan orang miskin, ini menunjukkan bahwa
Nabi mengajarkan bahwa tugas utama umat Islam adalah menciptakan kesejahteraan,
sehingga kenutuhan lahiriah seperti pakaian, rumah dan makanan akan terpenuhi.
Kedua Nabi berpesan agar umat Islam menebar salam perdamaian. Ini bertujuan
agar umat Islam senantiasa menebarkan perdamaian di muka bumi.
Dapat dikatakan bahwa akhlak
Islam adalah perdamaian. Untuk itu Nabi mengajarkan kepada
kita untuk
menghidupkan persaudaraan atau silaturrahmi. Oleh karena itu umat Islam
hakekatnya adalah umat yang dapat menjalin persaudaraan, ia harus pandai
bergaul, mencari kawan dan berkomunikasi dengan semua orang. Sebab dalam
pandangan Islam semua manusia itu sama.
Untuk memperbanyak persahabatan dan
menjalin persaudaraan maka Nabi mengajarkan beberapa sifat antara lain:
1. Saling
menghormati
Sikap menghormati sangat penting dalam menjalin
persaudaraan, sebab akan melahirkan penghormatan pula. Dikisahkan pada suatu
hari Nabi Muhammad saw mengadakan majelis, majelis tersebut ramai didatangi
sahabat, tiba-tiba ada salah seorang sahabat nabi terlambat datang, sahabat
tersebut tidak mendapat tempat duduk, karena semua tempat telah terisi, melihat
keadaan tersebut Nabi menyerahkan sorbannya kepada sahabat yang terlambat
datang untuk dijadikan alas duduk.
2. Bersedia
memberi bantuan
Jika ingin menjalin persaudaraan, maka kita harus
bersedia memberi bantuan, orang yang bersedia memberi bantuan maka akan
dijadikan sebagai sahabat bagi orang yang mendapat bantuan.Adapun bantuan itu
tergantung keperluannya, dapat berupa tenaga, pikiran maupun harta benda. Nabi
bersabda, “ Orang yang dermawan (bersedia
menolong orang lain) itu akan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia,
sedangkan orang yang bakhil, ia akan jauh dengan Allah dan dekat dengan
neraka.”
3.
Menebarkan
kasih sayang.
Islam yang disebarkan nabi Muhammad saw adalah agama
yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu Nabi mengajarkan kepada
seluruh umat manusia untuk bersikap lemah lembut dan mengasih semua makhluk,
bahkan Nabi bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang menyakitinya.
Sifat kasih sayang dapat memberikan dampak yang luar
biasa, kasih sayang dapat menggetarkan hati yang keras, meruntuhkan keangkuhan
dan kesombongan.
Nabi berhasil menundukkan orang kafir Quraisy bukan
dengan harta, kekuatan atau kekerasan, namun Nabi berhasil mengubah keyakinan
dan perilaku jahiliyah mereka dengan rasa kasih sayang. Rasa kasih sayang
itulah yang senantiasa beliau tunjukkan terhadap keluarga, sahabat, umat dan
musuh-musuhnya.
Dengan demikian maka jelaslah
bahwa Nabi Muhammad saw merupakan sumber rahmat kepada kehidupan seluruh umat
manusia untuk menuju pada terwujudnya keadaan cinta damai di permukaan bumi
ini. Sebagai umat Nabi Muhammad hendaknya kita menyadari bahwaNabi adalah
pembawa ajaran yang penuh nuansa perdamaian. Dengan bekal kedamaian maka akan
terbentuk umat Islam yang maju dan sejahtera.
C. Perjuangan
Nabi Muhammad saw dan Para Sahabat dalam Menghadapi Masyarakat Mekah
Pada
awalnya, perjuangan dakwah Nabi di Makkah dilakukan secara sembunyi-sembunyi
mengingat jumlah pemeluk Islam masih sedikit. Setelah berangsur-angsur jumlah
pemeluk Islam bertambah, dakwah dilakukan secara terang-terangan. Rasulullah
bersama para sahabat menyampaikan risalah Islam kepada masyarakat Makkah,
sebagian di antara mereka mengikuti jejak Nabi dan para shahabatnya memeluk
Islam, namun sebagian lain mengambil jalan menentang perjuangan Nabi.
Berikut ini
adalah perjuangan Nabi dan para sahabat mengahadapi masyarakat Mekah ketika
Nabi Muhammad belum melakukan hijrah maupun setelah hijrah ke Madinah.
1. Perjuangan
Nabi Muhammad menghadapi masyarakat Mekah sebelum Hijrah
Semakin
lama, dakwah Rasulullah semakin hebat. Melihat gerakan Islam yang
bertambah berani dan mendengar berhala-berhala pujaan mereka dihina maka
bangkitlah kemarahan kaum Quraisy. Mulailah mereka melancarkan permusuhan
kepada nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Para pemimpin Quraisy semakin
membenci nabi karena banyak tokoh Quraisy yang mengikuti ajaran Islam. Mereka
berusaha keras menghentikan dakwah nabi dengan berbagai cara sehingga Nabi dan
pengikutnya semakin mengalami rintangan, kesulitan dan penderitaan yang
hebat. Para pemimpin Quraisy menghalangi dakwah Nabi dengan berbagai cara
antara lain:
a. Mengejar dan
menganiaya Nabi serta pengikutnya.
b. Menyiksa dan
membunuh pengikut Nabi
c. Memboikot
perdagangan dan pergaulan.
d. Membujuk
Nabi dengan harta, tahta dan wanita.
Sekalipun
tekanan dan rintangan semakin sering dilancarkan kaum Quraisy , namun dengan
keteguhan iman, ketabahan hati dan keluhuran budi, Nabi Muhammad dan umat
Islam tidak pernah goyah.Sehingga pada puncaknya orang Quraisy memutuskan untuk
membunuh Nabi dan menganiaya sahabat-sahabatnya. Untuk melindungi para
pengikutnya, Nabi memerintahkan sebagian orang Islam berhijrah ke negeri lain.
Kemudian merekapun hijrah ke Madinah.
2. Perjuangan
Nabi Muhammad menghadapi masyarakat Mekah setelah hijrah ke Madinah.
Ancaman kaum
Quraisy untuk membunuh Nabi Muhammad tidak main-main. Mereka mengepung rumah
Nabi dengan pasukan yang amat banyak, namun beliau berhasil menyelamatkan diri.
Rasulullah
bersembunyi di gua Tsur selama tiga malam dengan ditemani oleh Abu Bakar
kemudian melakukan perjalanan hijrah. Pada hari Jumat 12 Rabiul Awwal/24
September 622 M Nabi dan kaum Muhajirin (orang-orang yang hijrah) tiba di
Yasrib(Madinah) dan disambut gembira masyarakat Madinah yang disebut sebagai kaum
Anshar(penolong).
Ketika di
Madinah Nabi berjuang membebaskan kota Mekah dari tangan kaum Quraisy. Ketika
melakukan perjalanan ke Mekah, pasukan Islam menangkap 3 orang Quraisy
diantaranya adalah Abu Sufyan, kemudian Abu Sufyan menyatakan diri masuk Islam.
Nabi mengabulkan permintaan Abu Sufyan untuk kembali ke Mekah.
Selanjutnya
Nabi mengatur pasukan yang akan meneruskan ke Mekah dengan dalam dua kelompok.
Kelompok pertama dipimpin Nabi sendiri dan kelompok kedua di bawah komando
Khalid bin Walid. Mereka memasuki kota Mekah melalui dua jurusan.
Pasukan
Islam berhasil masuk dan menduduki kota Mekah. Setelah itu Nabi
menugaskan Abu Sufyan untuk membacakan pengumunan yang berisi sebagai berikut:
a. Barang siapa yang masuk ke rumah Abu
Sufyan akan terjamin keamanannya.
b. Barang siapa yang masuk Masjidil
Haram akan terjamin keamanannya
c. Barang siapa yang menutup rumahnya
akan terjamin keamanannya
Setelah Abu
Sufyan membacakan pengumuman, orang Quraisy mengikutinya. Nabi Muhammad
saw kemudian terus memasuki kota Mekah dengan aman tanpa ada pertumpahan
darah. Beliau beserta pasukan Islam terus menuju Ka’bah.Nabi Muhammad menerima
dengan tangan terbuka, orang-orang yang mau masuk Islam dan memaafkan segala
kesalahan mereka di masa lalu.
Kota Mekah
mulai terasa aman dan umat Islam semakin bertambah banyak, mereka hidup dalam
persatuan dan kesatuan, diliputi oleh rasa persaudaraan dan kasih sayang.
Berdasarkan
sejarah perjuangan nabi dan para sahabat di atas dapat dijadikan suri teladan
diantaranya adalah:
a.
Perjuangan dilandasi rasa ikhlas karena Allah swt.
Sehingga dalam menghadapi masalah dapat teguh hati dan tabah.
b.
Perjuangan membutuhkan strategi,Ketika menghadapi
persoalan pelik, tidak harus melawan saat itu juga, kita dapat memakai strategi
menghindar terlebih dulu untuk menyusun langkah yang lebih membawa hasil,
sebagaimana Nabi melakukan hijrah.
c.
Perjuangan dilandasi rasa kasih sayang, persaudaraan
dan persatuan sehingga dalam menghadapi masalah tidak harus memakai kekerasan.
d.
Perjuangan harus diatur oleh seorang pemimpin yang
dipercaya dan ditaati sehingga hasil yang dicapai dapat gemilang.
Disusun Dan Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran Agama Islam
Disusun
Oleh :
1.
(09)
2.
(18)
Kelas :
VII B
SMP
NEGERI 1 GODONG
Alamat: Jl. MT Haryono No.
31, Godong, Kec. Grobogan,
Jawa Tengah
Telepon: (0292) 659046
2015 / 2016
Goblok kepanjangan!!!
BalasHapusTolol kepanjangan bego!!!!!!!!!
BalasHapusTau lu anjirr
BalasHapus