KIAMAT MENURUT BIOLOGI (SAINS)
Bintang lahir setelah gas-gas di awan molekul antar bintang
menumpuk selama sepuluh juta tahun. Ia lahir ketika suhu dan kepadatan bagian
pusat tumpukan ini cukup besar untuk memulai reaksi fusi hidrogen menjadi
helium. Energi nuklir dalam jumlah besar terlepas dan tekanan gas tambahan
menghentikan kontraksi lebih lanjut. Dalam bagian terdalam keseimbangan pusaran
antara gravitasi dan tekanan inilah bintang muncul.
Demikianlah lahirnya matahari kita, salah satu bintang dari
sekian banyak bintang di alam semesta. Tapi ia tidak akan selamanya demikian.
Suatu saat, sekitar 5.5 miliar tahun akan datang, matahari akan mengembang
menjadi raksasa merah dan memanggang Bumi, sebelum akhirnya ia sendiri menjadi
cebol putih.
Kiamat Secara
Sains
Mungkin kita di masa depan akan
bermigrasi ke bintang lain atau tata surya lain ketika matahari kita
berperilaku demikian. Walaupun begitu, ini tidak mungkin dilakukan selamanya.
Bintang baru masih terbentuk, namun hidrogen di galaksi kita hanya akan
bertahan untuk sekitar 100 juta bintang baru lagi. Bintang yang terakhir lahir
di pinggiran Bima Sakti, mungkin lahir dari picuan tumbukan dengan galaksi
lain. Di suatu waktu, dalam 10 triliun tahun akan datang, masa cahaya bintang
akan berakhir. Cebol putih terakhir akan mendingin dan tidak akan ada lagi
bintang yang bersinar.
Kondisi demikian dapat dikatakan
kiamat, karena tidak ada lagi harapan kemunculan cahaya. Semuanya gelap gulita.
Kehidupan lenyap dan tidak akan muncul kembali. Walau begitu, gambaran diatas
adalah gambaran kasar yang tidak pasti. Ketidakpastian masa depan kita didasari
oleh dua hal dasar dalam sains : Chaos dan Mekanika Kuantum.
Ketidakpastian
Ramalan
Chaos
Chaos membatasi deskripsi alam
secara kualitatif menggunakan presisi matematis. Karakter chaos alam juga
memperendah harapan tertentu yang dimunculkan sejak zaman Pencerahan, ketika
alam semesta digambarkan sebagai sebuah mesin di mana bagian-bagiannya disusun
seperti roda jam, sesuai desain tertentu. Bila sebuah roda berputar dalam sudut
tertentu, yang lain berputar dengan jumlah yang sesuai. Bila roda pertama
berputar dua kali lipat sudut tersebut, roda kedua juga berputar dua kali
lipat. Pandangan alam semesta seperti ini bersifat linier dan tidak menjelaskan
pandangan sains masa kini pada dunia kita.
Mekanika Kuantum
Batasan lain pengetahuan ilmiah pada
masa depan adalah ketidakpastian sistem mekanika kuantum. Karena posisi dan
kecepatan tidak dapat diketahui sekaligus dan dengan ketelitian tak terhingga,
perkembangan di masa depan hanya dapat diramalkan berdasarkan probabilitas.
Dalam mekanika kuantum, dasar utama fisika modern, realitas termaterialisasi
ketika interaksi tak balik terjadi, seperti pengamatan. Apa yang ada di masa
depan sendiri masih belum ditentukan dan baru ditentukan nanti.
Dibandingkan dengan Agama
Sementara sains mengatakan bahwa
kiamat demikian belum tentu terjadi (karena efek Chaos dan mekanika kuantum),
agama mengatakan bahwa kiamat itu pasti lewat apa yang disebut penjelasan
teleologis. Ketika diterapkan dalam sains, terjadi sebuah konflik yang tidak
dapat diabaikan.
Tidak Berpengaruh pada Sains
Penjelasan teleologis (telos, Yunani
untuk ‘akhir, tujuan’) memperkenalkan sebuah struktur finalitas pada sains. Ia
pernah dipandang serius, dan akhirnya ditolak, namun telah pula menimbulkan
banyak emosi dalam kesarjanaan rasionalistik. Hukum baru akan menjelaskan
kecenderungan pada alam semesta yang memungkinkan kehidupan muncul, sama dengan
karakteristik energi konstan. Berbeda dengan kekekalan energi, dimana tidak ada
pengecualian yang terbukti ilmiah selain efek-efek kuantum sementara, karakter
finalitas ini hanya menjamin kebutuhan kondisi awal kehidupan. Tidak mungkin
pandangan ini akan menemukan konsensus dari hukum alam lainnya yang telah
dinikmati fisika. Walau begitu, finalitas bukanlah hal aneh dalam struktur
analitis fisika sebab akibat. Hukum kedua termodinamika mengandung finalitas
dengan penekanan pada masa depan – peningkatan entropi – tanpa ada basis sebab
akibat. Proses pengaturan diri memiliki sebuah penarik atau tujuan yang secara
mandiri menyusun arah. Ia memberikannya arah menuju proses mikro sebab akibat
yang naik. Finalitas memang tidak bertentangan dengan sebab akibat dan tidak
mempegaruhi sains dalam tugasnya menemukan sebab akibat individual dari sebuah
peristiwa.
Bersifat Subjektif
Pengukuran dan pengamatan ilmiah
harus dapat direproduksi dan objektif. Penelitinya dapat ditukar namun hasilnya
akan tetap sama. Dalam persepsi agama, justru sebaliknya, manusia selalu
terlibat. Ini tidak berarti murni subjektif, persepsi ini sering kali
berhubungan dengan entitas luar. Persepsi demikian bersifat universal bagi
manusia dan mengubah hidup banyak orang secara nyata dan sangat positif. Jika
realitas menentukan efek apa yang berkelanjutan pada hidup yang nyata,
perubahan ini merupakan saksi realitas yang dialami. Manusia secara langsung
ambil bagian dalam proses persepsi dan merupakan instrumen pengamatan.
Karenanya pengamat tidak dapat ditukar, seperti dalam kasus pengalaman seni.
Sifat persepsi inilah yang menjadi titik awal perbedaan sains dan agama. Kedua
bidang ini mengalami realitas yang membentang pada metodologi dan bahasa yang
berbeda.
Harapan dari Fakta Ilmiah
Harapan atas sesuatu yang baru
adalah salah satu dari beberapa pola penafsiran tanda-tanda waktu. Bila kita
hidup dalam pola ini, perkembangan masa lalu alam semesta kita dapat menjadi
sebuah metafora untuk masa depan eksistensi kita. Lebih jauh, dengan
menafsirkan fakta ilmiah, mereka dievaluasi pada basis pengalaman tambahan.
Fakta ilmiah muncul dalam perspektif lain dan dalam cahaya baru: alam semesta
terungkap sebagai proses penciptaan berkelanjutan, bukannya tragedi kematian
terus menerus
Did you realize there's a 12 word sentence you can tell your man... that will induce deep feelings of love and impulsive appeal to you buried within his chest?
BalasHapusBecause hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, please and look after you with all his heart...
12 Words Who Fuel A Man's Desire Response
This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to work harder than ever before to do his best at looking after your relationship.
Matter-of-fact, triggering this influential instinct is absolutely essential to having the best ever relationship with your man that the second you send your man one of these "Secret Signals"...
...You'll soon find him open his mind and soul for you in a way he's never experienced before and he will recognize you as the one and only woman in the world who has ever truly tempted him.